INFO BARU

Minggu, 05 September 2010

MITOS WONG JOWO

Mitos atau mite(myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri. Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa. Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah. Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus, Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain. (Sumber : wikipedia)

MITOS-MITOS JAWA
Masyarakat Jawa memiliki ikatan yang erat dengan alam. Itu juga sebabnya mereka sangat memperhatikan kejadian-kejadian alam sekitar sebagai pertanda bagi kejadian-kejadian lain. Sebenarnya hal itu bermula dari ilmu “titen”, yaitu ilmu mendeteksi suatu kejadian yang konstan, terjadi terus-menerus dan berkaitan dengan kejadian lain yang juga konstan berlangsung dalam kondisi yang sama atau serupa. Generasi akhir yang tidak memahami filosofi ilmu titen ini, mereka menganggap sebagai mitos yang pada satu sisi dianggap kejadian magis dan diyakini sepenuhnya, ada juga yang mengaitkan dengan faham keagamaan tertentu dan dihukumi musyrik. Tapi, di sini bukan tempatnya untuk memperdebatkan hal itu. Saya hanya ingin mengingat kembali, bernostalgia dengan wejangan kakek-nenek di masa lalu tentang mitos-mitos itu.
(FOTO: temperer.wordpress.com)Sekali lagi bukan untuk mempengaruhi atau menjerumuskan. Ini sekedar penyadaran bahwa masyarakat kita (khususnya Jawa) memiliki sistem budaya tersendiri yang sudah begitu mengakar. Di antara mitos-mitos itu berkaitan dengan binatang.Manuk prenjak nitir (burung prenjak berkicau terus): Orang Jawa punya cara yang unik untuk mendeteksi kehadiran tamu. Bahkan cara mereka ini tergolong lebih canggih ketimbang CCTV atau radar, sebab mampu memprediksi jauh-jauh hari seperti apa tamu yang akan berkunjung ke rumahnya, yaitu ketika di depan rumahnya ada burung prenjak (pipit) yang terus-terusan berkicau. Jika posisi si burung tepat di depan rumah atau sisi kanan rumah, tandanya akan ada tamu istimewa yang membawa kebaikan. Jika posisi di sebelah kiri atau di belakang rumah, tandanya tamu yang akan datang membawa petaka. Kupu menclok ning omah (kupu-kupu hinggap di dalam rumah): Masih tentang cara memprediksi tamu yang akan datang, ternyata kupu-kupu juga bisa memberi gambaran seperti apa tamu yang akan menyambangi rumah kita. Jika kupu-kupunya masuk rumah dan hinggap di meja atau kursi tandanya akan ada tamu yang datanf. Perhatikan juga bentuk dan warna kupu-kupunya sebagai cerminan seperti apa tamu yang akan datang. Kalau kupu-kupunya berwarna putih cantik, yang akan datang juga putih cantik. Siapa tahu Luna Maya yang datang. Tapi kalo yang masuk rumah kupu-kupunya hitam serem, berarti yang akan datang body guard atau orang yang akan nagih hutang, mungkin juga Nurdin M.Top. Kalau kupu-kupu itu mengelilingi atau hinggap di badan si pemilik rumah, maka tamu yang akan datang adalah orang yang sangat dekat, bisa sahabat, saudara, pacar atau yang lain. Manuk dares manggung (burung pungguk manggung): Masih tentang burung, orang Jawa juga bisa memprediksi kejadian-kejadian di lingkungan sekitarnya melalui kicauan burung. Ini misalnya: Kalau ada burung pungguk manggung sudah lewat tengah malam sampai jelang pagi, tandanya ada tetangga yang melahirkan. Jika waktu manggungnya sebelum lewat tengah malam tandanya ada tetangga yang hamil di luar nikah. Manuk gagak mider-mider (burung gagak berputar-putar di atas rumah) Hati-hati kalau lihat burung gagak (garuda) berputar-putar di atas rumah. Sebab konon akan ada penghuni rumah yang segera meninggal. Mau tahu alasannya? Katanya sih burung gagak itu nggondol nyowo (membawa nyawa). Logis kan? Sebab kalau tidak membawa nyawa, mana bisa dia terbang berputar-putar di atas rumah? Pitik Jago kluruk (ayam jantan berkokok): Ayam, yang selama ini hanya kita kenal sebagai menu andalan KFC dan Mc D, ternyata mampu memberikan “tera” kepada masyarakat Jawa tentang apa yang akan atau sedang terjadi. Kalau ada ayam jantang berkokok sore hari atau sebelum tengah malam, akan ada “pagebluk”(wabah penyakit) atau gangguan dari makhluk halus. Kalau berkokoknya lewat tengah malam sampai menjelang pagi, tandanya sudah waktunya bangun pagi, terus senam pagi jangan lupa minum kopi. Bermimpi tentang ayam: Ini penting bagi para jomblowan-jomblowati yang sedang dalam proses mencari jodoh. Tidak perlu datang ke para normal untuk mengetahui seperti apa jodohnya. Kalau mimpi menangkap ayam dara, maka akan mendapat jodoh yang masih gadis atau perjaka. Tetapi kalau yang didapat ayam yang sudah bertelur atau sedang mengeram, berarti jodohnya dah hamil duluan atau kalau cowok “sedang punya tanggung jawab atas kehamilan orang lain”, he he. Parahnya lagi kalau yang didapat ayam yang sudah beranak, berarti jodohnya ya janda beranak tiga, empat sampai dua belas (di sesuaikan dengan jumlah ayam yang di dapet). Mimpi tentang jenis anak yang sedang dikandung istri: Di zaman serba canggih sekrang ini, kedokteran sudah mampu memberi jawaban hampir pasti tentang jenis kelamin anak yang masih dalam kandungan. Tapi kan perlu biaya dan kadang suami males nganter istri ke dokter. Jangan khawatir, moyang kita orang jawa punya cara yang murah meriah, lewat mimpi. Konon kalau mimpi melihat binatang jenis ternak berkaki empat (sapi, kerbau, kambing, komodo, dinosaurus, keledai, kadal dll) maka anak yang dikandung istri berjenis laki-laki. Tapi kalau yang dilihat dalam mimpi jenis binatang unggas (burung, ayam, Angsa, bebek, dll), maka anaknya kemungkinan besar berjenis perempuan. Masalahnya kemudian, mitos Jawa tidak menjelaskan apa jenis anak kalau yang dilihat dalam mimpi jenis binatang yang bukan ternak berkaki empat dan bukan juga jenis unggas. Misalnya mimpi lihat ulat, ular, kodok, nyamul, mikroba, virus flu babi, flu burung bahkan virus HIV. Barang kali kalau yang dilihat jenis yang gituan anaknya tidak jelas juga, laki-laki bukan perempuan juga bukan? Mimpi bertemu Ular Kayaknya sudah pada tahu deh, kalau kita mimpi ketemu ular, apalagi digigit, itu tandanya kita akan ketemu calon jodoh, pacar atau idola. Mimpi bertemu harimau Kalau ada yang bermimpi di tengah malam bertemu harimau atau sejenis, siap-siap saja besok atau beberapa hari lagi akan bertemu dengan seorang tokoh besar. Mimpi bertemu anjing Lain lagi kalau mimpinya ketemu anjing, berarti orang tersebut akan mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Apalagi sampi digigit anjing itu. Dalam mitos Jawa anjing identik dengan kehadiran setan. Menabrak kucing Ini mitos yang sudah dikenal luas, kalu pas kita bepergian lalu tanpa sengaja menabrak kucing, hati-hati saja. Sebab bisa jadi kita juga akan mengalami kecelakaan di jalan.
(sumber : aneh weblog)
ANGGAPAN bahwa ari-ari merupakan saudara kembar dari si bayi sah-sah saja. Mitos ini muncul karena sepanjang sejarah kehamilan, ari-ari (plasenta) selalu mendampingi sang janin. Jadi, sebenarnya bayi berharap banyak dari "teman seperjuangannya" selama dalam kandungan ibu, sebagai sumber makanan bagi janin. Nah, berharap banyak itu lah yang didengungkan orangtua pada budaya mengubur ari-ari. Sesuai dengan mitos, budaya dan filosofinya, tata cara perlakuan ari-ari juga berbeda dari satu daerah ke daerah yang lainnya. Tak heran, ada tradisi yang memerlakukan secara khusus sesuai adat istiadat mereka masing-masing. Antara lain: Mitos orang Jawa Menguburkan ari-ari dalam tanah dengan harapan agar si anak dekat dengan keluarganya, merasa hangat dan tentram dalam keluarganya. Selalu berkumpul walau dalam keadaan apapun juga. Mangan ora mangan, asal ngumpul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar